"Sepertinya rektorat terlalu pilih kasih dan lebih banyak menerima siswa dari luar Papua,"kata Benyamin Gurip, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen, Jumat 1 Juli 2011 dikutip dari Tempointeraktif.com. "Pemalangan dilakukan sampai tuntutan kami terjawab. Tuntutan ini memprioritaskan orang asli Papua dalam penerimaan mahasiswa baru," lanjut Gurip.
Menurut Gurip, pada saat ini, orang asli Papua harus mempunyai ruang untuk belajar di pergururan tinggi dan sebelumnya pihak rektorat telah membuat janji dengan memprioritaskan orang asli papua, namun dilanggar. Dalam penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini, perbandingan yang diterima antara pelajar non-Papua dan Papua adalah 80-20 persen.
Blokade tersebut mengakibatkan aktivitas perkuliahan di Uncen terganggu. "Saya pulang saja karena tidak ada kuliah, semuanya sedang berdemo," ungkap Martha, Mahasiswa jurusan Antropologi, Uncen.
0 komentar